Jumat, 28 Februari 2014

JENIS - JENIS JATI DI INDONESIA

Sumber induk jati emas plus dari pohon jati genjah tertua di Indonesia. Saat diambil, batang itu baru berumur 5 tahun tetapi tingginya 10-15 m dan berdiameter 25 cm. Pucuknya dikulturjaringankan oleh PT Katama Surya Bumi (KSB), di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bibit hasil kultur jaringan itu tumbuh pesat. Terhitung setelah 6 bulan pertama penanaman, diameter meningkat 0,7 cm dan tinggi 12 cm/bulan. Pada penjarangan pertama pada umur 7 tahun, tinggi jati emas plus mencapai 15 meter dan diameter 27,5 cm. Setelah 15 tahun, jati emas plus siap dipanen dengan diameter 34 cm dan tinggi 17 meter.

Teksturnya kuat dan kokoh, mirip jati konvensional. Itu didapat jika dirawat secara teratur seperti pemupukan pada awal tanam, pembersihan gulma di sekeliling tanaman, dan pemetikan daun-daun tua. Salah satu pekebun yang menanam intensif adalah Noer Soetrisno, sekretaris Menteri Perumahan Rakyat. Ia memberikan pupuk kandang dan zeolit saat awal tanam hingga berumur setahun.

Saat daun bawah menguning, satu per satu dibersihkan agar nutrisi tidak terserap daun itu. Hasilnya, 7.200 jati emasnya di 4 kota menghasilkan keuntungan lebih dari Rp30-juta setelah 4 tahun penanaman. Jati emas tumbuh baik di daerah dengan 3-5 bulan musim kering. Suhu lingkungan 27-36oC dan curah hujan 2000 mm per tahun. Agar jati tumbuh optimal, pH 4,5-6. Menurut Sri Wahyuni dari KSB, hindari penanaman jati emas di lahan bekas singkong, pisang, dan sawah.

Lahan singkong mengandung sianida tinggi, bersifat racun, sehingga tanaman tumbuh kerdil. Sedangkan lahan bekas pisang dan sawah mengandung banyak air, sulit bagi jati membuat perakaran kuat. Walau begitu, jati emas berdaya adaptasi luas, tak hanya ditanam pada dataran rendah, tetapi juga dataran tinggi.

Jati jumbo
Jati jumbo lebih dikenal dengan nama jati solomon lantaran dikembangkan di Kepulauan Solomon, negara di sebelah timur Papua Nugini. Ciri khasnya daun tak terlalu lebar, tetapi tebal dan kuat. Tumbuhnya lurus ke atas. Pasangan daun serasi, berwarna hijau kebiruan. Batang tegak lurus, bulat besar, tahan penyakit, tumbuh sangat cepat, relatif sedikit percabangan, pucuk batang kuat, jarang patah karena badai atau hama, sehingga tanaman dapat tumbuh sempurna.

Tanaman jati jenis lain sering patah di pucuk, maka sosoknya bercabang-cabang. Penanaman cocok di daerah tropis bercurah hujan sekitar 1.000-2.000 mm/tahun, suhu 24-35oC, tanah berkapur, berketinggian di bawah 700 m dpl. Jati jumbo menyukai penyinaran matahari penuh. Oleh karena itu, idealnya jarak tanam 3-3,5 m, sehingga total populasinya 1.000-1.200 pohon/ha. Saat 6 tahun dilakukan penjarangan 500 batang.

Setiap pohon menghasilkan 0,25 m3 kayu dengan harga Rp 2-juta/m3. Itu berarti penjarangan setelah 6 tahun penanaman menghasilkan Rp250-juta. Volume panen lebih tinggi lagi pada umur 20 tahun, kata Teddy Pohan, staf pemasaran PT Tunas Agro Makmur, produsen bibit jati jumbo. Volume yang dihasilkan sekitar 750 m3 dengan mutu lebih baik sehingga harganya mencapai Rp4-juta/m3.

Jati plus perhutani (JPP)
Pada 1976, Perhutani mulai menyeleksi 600 jati unggul di seluruh Indonesia. Dua belas tahun kemudian, jati plus perhutani lahir dengan berbagai kelebihan seperti tumbuh lebih cepat, tahan penyakit dan adaptif di dataran tinggi maupun rendah. Itu termasuk lahan kritis yang tak bernutrisi, kata Harsono dari Pusat Pengembangan Sumberdaya Hutan, Cepu, Jawa Tengah. Tekstur kayu mirip jati konvensional walau tergolong kelas kekuatan III. 

Ketika jati berumur satu tahun, tingginya 4 m dan keliling batang 12 cm. Pada umur tiga tahun, tinggi tanaman mencapai 8 m dan keliling batang rata-rata 26 cm. Saat dipanen pada umur 12 tahun, diameter batang sudah mencapai 23 cm dengan tinggi 14 m.

Jati super gama
Super gama berasal dari jati terbaik di Cepu, Jawa Tengah. Warna daun hijau kemerahan. Cara tumbuh maupun perawatan mirip dengan jati genjah lain. Menurut Ir Franky dari Gama Surya Lestari, produsen bibit super gama, tinggi tanaman setelah 3 bulan persemaian 70 cm. Pertumbuhannya mencapai 20 cm per bulan. Saat berumur 1 tahun tingginya 8 m.

Media tanam berupa pupuk kandang dan tanah berasio 1:1. Tempat yang paling cocok di ketinggian lebih dari 600 m dpl. Dengan jarak tanam 2 m x 2 m, total populasi 2.500 pohon/ha. Waktu panen perdana pada umur 7-8 tahun, diperkirakan produksinya 100 m3/ha. Sebab, penjarangan hanya menebang 25% dari total populasi. Saat itu, diameter mencapai 20-25 cm dan tinggi 15 meter. Sisanya, dipanen setelah berumur 13-14 tahun. Saat itu, tinggi pohon mencapai 21 m dengan diameter 30-33 cm. Artinya, panen yang diperoleh cukup singkat itu menghasilkan 450 m3 jati bangsawan.

Jati utama
Berbeda dengan jati genjah lainnya, jati utama diambil dari klon terbaik asal Muna, Sulawesi Tenggara. Lantaran teruji dengan iklim dan lingkungan di luar Jawa, varietas itu lebih cocok jika ditanam di luar Pulau Jawa. Areal penanaman diutamakan pada ketinggian kurang dari 700 m dpl. Cara tumbuh dan perawatannya mirip dengan jati lain.

Menurut pengujian PT Bhumindo Hasta Jaya Utama, pertumbuhan jati utama pada umur 2 tahun mencapai 2-4 meter dengan diameter batang 13 cm. Dengan jarak tanam 2 m x 2 m, total populasi 2.500 pohon per ha. Penjarangan dilakukan setelah tanaman berumur 4-5 tahun. Saat itu, dari 1.250 pohon dengan diameter 15 cm dan tinggi 6-7 m menghasilkan 131 m3. Sisa 1.250 batang lainnya dipanen setelah berumur 15 tahun. 






Tentang Kayu Jati Mas, Jati Rakyat dan Jati Perhutani

Mungkin sudah banyak orang tahu akan kayu jati, sebab popularitas kayu ini memang sangat mengagumkan, baik dari sisi kualitas kayu maupun tekstur serat kayunya. Tetapi, tahukah anda jika kayu jati yang kita kenal selama ini memiliki beberapa jenis yang berbeda.

Setidaknya ada tiga jenis kayu jati yang umum digunakan oleh masyarakat. Ketiga jenis kayu jati tersebut adalah kayu jati maskayu jati rakyat dan kayu jati perhutani. Dari ketiga jenis kayu jati tersebut, masing-masing memiliki karakter sendiri-sendiri. Dan untuk lebih mengenal tentang ketiga jenis kayu jati tersebut, di bawah ini ada sedikit ulasan terkait hal itu.

Kayu jati mas : kayu jati mas adalah jenis kayu jati yang pohonnya memiliki masa pertumbuhan lebih cepat dari pada masa pertumbuhan pohon jati pada umumnya. Hanya dalam kurun waktu 7 hingga 15 tahun, pohon ini sudah tumbuh besar dan siap untuk ditebang. Hal ini merupakan kelebihan dari pohon jati mas. Sedangkan kelebihan lainnya adalah pohon jati mas kebanyakan berbatang lurus tanpa ada bengkokan atau kalaupun ada hanya sebagian kecil saja sehingga kayu yang dihasilkan juga lurus. Kondisi kayu yang seperti ini sangat disukai oleh para pekerja mebel ketika mereka mengerjakan desain furniture yang berbidang lebar seperti meja dan lemari. Tetapi ada juga kekurangan kayu jati mas ini, yaitu terlalu banyak gubal kayunya - baca pengertian tentang gubal kayu – selain itu, pori-pori pada kayu jati mas tergolong lebih besar-besar atau dengan kata lain kurang padat.

Kayu jati rakyat : bila dibandingkan dengan pohon jati mas, pohon jati rakyat lebih cenderung banyak bengkokan pada batangnya sehingga kayu yang dihasilkan biasanya bengkok. Selain itu, pohon jati rakyat memiliki masa pertumbuhan lebih lama daripada kayu jati mas yakni sekitar 15 hingga 25 tahun untuk siap ditebang dan bisa digunakan kayunya. Tetapi dengan lamanya masa tumbuh tersebut, menjadikan pori-pori pada kayu jati jenis ini lebih padat dibanding kayu jati mas. Dan gubal pada kayu jati rakyat biasanya lebih sedikit.

Kayu jati perhutani : kayu jati perhutani adalah kayu jati yang dikelola oleh perhutani mulai dari pembibitan hingga penebangan dan penjualannya. Kayu jati perhutani atau sering disebut juga dengan kayu jati TPK dikenal memiliki kualitas yang sangat bagus dibanding jenis kayu jati yang lain. Untuk kayu jati jenis ini, bisa dipastikan berumur tua, sebab setiap tahunnya perhutani selalu menyeleksi pohon-pohon yang siap untuk ditebang dan tentunya dipilih yang tua-tua dulu.

Apakah kelemahan dan kelebihan dari ketiga jenis kayu jati tersebut?

Kelemahan kayu jati mas : 
    kayu jati mas, jati rakyat dan jati perhutani
  1. banyak gubal 
  2. Kadar air tinggi
  3. kayunya keras, mudah pecah (karena kebanyakan kayu yang ditebang masih berumur muda)
  4. Warna kayunya pucat
  5. tingat keawetan : kurang awet hingga sedang

Kelebihan kayu jati mas :
  1. harganya lebih murah dari kayu jati perhutani
  2. kebanyakan kayunya lurus
Kelemahan kayu jati rakyat : 

  1. banyak gubal
  2. kadar air tinggi
  3. ada yang kayunya keras dan ada juga yang tidak (tergantung tua-mudanya kayu)
  4. warna kayu pucat

Kelebihan kayu jati rakyat :
  1. harganya lebih murah dari kayu jati perhutani
  2. cukup awet
Kelemahan kayu jati perhutani : 
kayu jati
  1. harganya mahal

Kelebihan kayu jati perhutani :
  1. pori-pori kayunya lebih padat
  2. tekturnya lebih berminyak
  3. warna kayunya lebih hidup
  4. yang terakhir adalah sangat awet

Jadi, bagus mana antara ketiga jenis kayu jati tersebut?

jawabannya, tentu saja kayu jati perhutani merupakan jenis yang paling bagus. Meskipun harganya lebih mahal tapi sepadan dengan kualitas kayunya. Meskipun demikian, penggunaan kayu jati mas maupun kayu jati rakyat tetap banyak, hal ini bertujuan untuk meminimalisir biaya produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar