Selasa, 17 September 2013

Sedekah yang paling utama

Sedekah termasuk amalan yang sangat mulia karena itu adalah salah satu perwujudan ibadah hablun min an nas (hubungan antar sesama manusia).Dengan sedekah kita dapat membantu sesama kita yang membutuhkan dan kekurangan.
Sedekah pun berbagai macam bentuknya. Tidak hanya berupa materi, tetapi non materipun yang sekiranya dapat membantu orang lain juga termasuk sedekah. Memberi nasehat kepada orang yang membutuhkan, bahkan senyum adalah sedekah yang paling sederhana. Tentunya harus diiringi dengan ke ihlasan dan lillahi.
Lalu siapakah yang harus diutamakan untuk menerima sedekah dari kita? Yang pertama adalah keluarga dekat. Misalnya saudara kandung dan orang tua.Kemudian saudara jauh, tetangga, kerabat dan barulah pada orang lain.
Terkadang ada kesalahpahaman pemaknaan antara sedekah dan kewajiban. Bagi seorang laki-laki yang sudah berumah tangga, kewajiban memberi nafkah adalah untuk anak dan istri. Sementara selain itu termasuk sedekah. Jika ada yang menganggap bahwa memberi nafkah terhadap orangtua atau kerabat kandung adalah kewajiban, itu merupakan kewajiban moral, bukan kewajiban syar `i.
Kadang pula ada orang yang mengutamakan pemberian sedekah kepada orang lain dari keluarganya sendiri. Padahal orang tuanya sendiri kurang mampu.Sedekah yang diberikan dapat bermanfaat bagi yang menerima akan tetapi alangkah baiknya jika kita mengutamakan keluarga kita dulu, barulah orang lain.
Sepertinya hukum sedekah ini hampir sama dengan hukum dakwah. Dalam berdakwah juga sebaiknya mendahulukan dakwah kepada diri sendiri dan keluarga barulah orang lain. Tapi kenapa saat ini situasi terbalik? misionaris lebih bangga jika dia terkenal di masyarakat luas, dan membiarkan keluarganya sendiri berbuat tidak baik? Allahu a `lam bi shawab ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar