Selasa, 19 April 2016

Awas beras oplosan, beras bau pandan, beras sangat putih? teliti sebelum memberli. Banyak sekali beras yang beredar di pasaran, terutama pasar modern yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Terkadang pembeli menginginkan beras pandan wangi, namun pada kenyataannya sebenarnya yang dibelinya adalah beras IR 64, atau ingin membeli beras dengan kualitas bagus, namun mendapatkan beras dengan campuran obat kimia yang sangat berbahaya. 

Untuk itu sebagai bentuk kepedulian Kami, berikut ini Kami sampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih beras sesuai dengan yang diharapkan :
1. Beberapa Jenis Beras yang Terdapat di Masyarakat
Jika ingin memilih beras sesuai dengan jenis yang Anda inginkan, harus diperhatikan ciri-ciri beras sesuai dengan jenisnya. Setiap jenis beras memiliki ciri-ciri khusus yang dapat Anda perhatikan.

a. Pandan Wangi
Ciri khas beras pandan wangi adalah aromanya yang wangi pandan. Namun sering pula terdapat beras yang wangi pandan karena zat pewangi kimia. Namun masih terdapat ciri yang lainnya yang bisa membantu agar Anda tidak salah pilih, yaitu beras pandan wangi tidak panjang, tetapi cenderung bulat. Jika terdapat beras dengan biji yang panjang, tetapi wangi hampir dapat dipastikan beras tersebut telah dicampur dengan pewangi kimia. Selain bulat beras pandan wangi juga berwarna sedikit kekuningan tapi tidak putih namun bening.

b. IR 64 / Setra Ramos
Beras IR 64 atau Setra Ramos adalah beras yang paling banyak beredar di pasaran, karena harganya yang terjangkau dan relatif cocok dengan selera masyarakat perkotaan. Normalnya beras jenis ini pulen jika dimasak menjadi nasi, namun jika telah berumur terlalu lama (lebih dari 3 bulan) maka beras ini menjadi sedikit pera, dan mudah basi ketika menjadi nasi. Beras ini memiliki ciri fisik agak panjang / lonjong, tidak bulat. Beras ini tidak mengeluarkan aroma wangi seperti pandan wangi, namun seringkali pabrik / pedagang beras menambahkan zat kimia pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini. Maka berhati-hatilah jika menemui beras dengan bentuk lonjong, namun mengeluarkan aroma wangi, bisa jadi beras tersebut telah ditambahkan pewangi kimia.
c. Rojolele
Beras Rojolele memiliki ciri fisik cenderung bulat, memiliki sedikit bagian yang berwarna putih susu, dan tidak wangi seperti beras pandan wangi. Nama Rojolele biasanya adalah sebutan dari daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur, namun untuk daerah Jawa Barat dan beberapa daerah lain terkadang beras ini biasanya disebut Beras Muncul.
d. IR 42
Beras IR 42 bentuknya tidak bulat, mirip dengan IR 64 namun ukurannya lebih kecil. Beras ini jika dimasak nasinya tidak pulen, namun pera sehingga cocok untuk keperluan khusus seperti untuk nasi goreng, nasi uduk, lontong, ketupat dan lain sebagainya. Biasanya harganya relatif lebih mahal daripada IR 64 karena beras ini jarang ditanam oleh petani.
e. Beras C4
Ciri fisiknya mirip seperti beras IR42 namun sedikit lebih bulat, seperti IR64 namun lebih kecil. Beras ini masih sangat jarang ditemui di pasaran, karena jarang ditanam oleh petani. Nasinya pulen seperti IR64, namun lebih pulen.
2. Cara Mengetahui Beras yang Mengandung Zat Kimia
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seringkali beras yang beredar di masayarakat adalah beras yang mengandung banyak sekali zat kimia. Zat-zat kimia tersebut biasanya digunakan untuk keperluan mempercantik tampilan fisik beras sebagai :
* Pelicin
* Pewangi
* Pemutih
* Pembunuh Kutu
Dari pengalaman Kami, banyak sekali pedagang atau pabrik beras yang tidak peduli akan hal ini, yang terpenting bagi mereka adalah pembeli menjadi sangat tertarik untuk membeli beras mereka yang tampilan fisiknya sangat bagus. Pabrik Kami pun sering disarankan oleh pedagang yang Kami pasok, untuk menggunakan zat kimia ini untuk mempercantik tampilan fisik beras yang Kami produksi. Mereka selalu mengatakan "Gak papa pake zat kimia, toh pembeli senang dengan beras yang seperti itu, dan mereka tidak tahu kalau beras tersebut mengandung zat kimia".
Untuk itulah Kami memberikan beberapa tips untuk mengetahui apakah beras mengandung zat kimia atau tidak.
a. Zat Pewangi
Beras yang dapat mengeluarkan aroma wangi saat ini hanyalah Beras Pandan Wangi. Beras pandan wangi memiliki ciri-ciri seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika Anda menemui beras dengan ciri fisik tidak seperti pandan wangi, namun mengeluarkan aroma wangi, maka bisa dipastikan beras tersebut mengandung zat pewangi. Beras Pandan Wangi pasti berbentuk cenderung bulat, tidak panjang/ lonjong. Jika panjang/lonjong dan wangi berarti itu adalah Beras IR 64 yang diberi zat pewangi.
Namun terkadang beras pandan wangi sendiri juga diberi zat kimia pewangi oleh penjual beras. Untuk mengetahui hal ini ada beberapa hal yang dapat Anda waspadai. Beras Pandan Wangi yang mengeluarkan aroma sangat wangi hanya ketika beras tersebut masih baru, yaitu berumur kurang dari 2 bulan. Jika berumur > 2 bulan maka wanginya akan berkurang, namun masih bisa mengeluarkan wangi ketika dimasak menjadi nasi. Untuk mengetahui apakah umur beras pandan wangi masih baru atau sudah lama dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya. Jadi jika ada beras pandan wangi yang umurnya sudah cukup lama namun masih sangat wangi, bisa jadi beras tersebut diberi zat pewangi.
b. Zat Pelicin
Beras dengan pelicin biasanya sangat licin ketika kita remas, dan banyak sekali orang yang senang dengan beras yang sangat licin ini. Untuk mengetahui beras tersebut mengandung zat pelicin atau tidak, silahkan perhatikan tangan Anda setelah meremas beras tersebut. Jika mengandung pelicin, biasanya pada tangan Anda beras tersebut banyak sekali yang menempel pada tangan Anda. Tentunya untuk melakukan pengujian ini tangan Anda harus kering, tidak basah/berkeringat. Jika tidak mengandung zat pelicin biasanya biji beras yang menempel pada tangan tidak terlalu banyak.
c. Zat Pemutih
Beras juga sering mengandung pemutih kimia. Banyak sekali jenis zat pemutih yang digunakan oleh pabrik beras seperti tawas, kaporit, bahkan deterjen dan pemutih pakaian seperti bayclin. Untuk mengetahui hal ini memang cukup sulit, namun Anda bisa melihat jika putihnya terlalu putih dan tidak ada warna alami beras sama sekali (bening kekuningan), maka beras tersebut patut diwaspadai.
3. Memperkirakan Umur Beras
Beras jika terlalu lama umurnya akan menurun kualitasnya. Nasi akan mudah basi dan kurang pulen atau kurang enak. Untuk mengetahui apakah beras sudah berumur cukup lama atau tidak dapat dilakukan dengan beberapa hal
a. Baunya
Beras yang sudah lama (lebih dari 1 bulan) biasanya sudah berbau agak apek, apalagi saat digiling tidak terlalu kering.
b. Fisiknya
Beras yang sudah cukup lama dapat dilihat dari ciri fisiknya berupa banyak guratan-guratan berupa garis memanjang pada beras dengan tekstur yang cukup jelas. Selain guratan ini, pada beras yang cukup lama juga mulai terlihat penepungan berupa warna putih seperti serbuk yang menmpel pada beras.
c. Berkutu
Beras yang sudah mulai lama biasanya mulai berkutu. Namun kalau terdapat kutu, justru pertanda beras tersebut tidak mengandung zat kimia, namun tentu ini bukan merupakan beras terbaik. Tapi perlu juga diperhatikan bahwa beras yang baru juga ada kemungkinan berkutu karena tertular dari beras lain yang sudah lebih lama.
JENIS BERAS DI PASAR
Beras termasuk golongan serelia (nama latin: oryza sativa) adalah makanan pokok sebagian besar penduduk dunia termasuk Indonesia. Terdapat berbagai jenis beras, dan setiap negara pengkonsumsi beras memiliki varitas masing2 dari hasil perkembangan yang disesuaikan struktur tanah di masing2 tempat, namun secara umum, beras dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
  • Beras panjang (long grain)
  • Medium grain
  • Beras bulat (short grain)
Varitas beras panjang banyak terdapat di Indonesia, tapi yang paling popular di pasar adalah jenis IR64, Ciherang, Ramos, C4, Bengawan, Memberamo (bramu) dan IR42. Jenis beras panjang ini yang mendominasi pasar di Indonesia. Untuk beras medium grain, yang popular adalah Rojolele dan Muncul dan jenis beras bulat (short grain) adalah pandanwangi, sintanur atau mandi (mandi adalah varitas yg beredar di Sulawesi Selatan).  Khusus jenis IR42, adalah beras yang banyak digunakan untuk lontong atau nasi goring karena tekstur nasinya yang pera/tidak lengket.
WANGI (aromatic)– TIDAK WANGI
Kadang kita bingung dengan beras yang ada di pasar, karena ada yang wangi ada juga yang tidak. Dari sisi jenis, memang ada beras yg wangi (aromatic) misal pandanwangi dan mentik wangi, namun banyak juga beredar beras wangi kimia (buatan) yang disemprot bahan pewangi seperti pandan. Wangi beras yang benar adalah pada saat berbentuk beras, wangi nya tidak tercium, namun setelah ditanak/masak akan tercium aroma wangi dan wanginya lebih alami dibanding beras wangi semprot. Hal itu dikarenakan beras jenis aromatic ini melepaskan senyawa aromatic pada saat dimasak. Perlu lebih teliti untuk memilih produk beras seperti ini, selain harganya lebih mahal, beras ini terkenal lebih pulen dan lembut.
BERAS MERAH – HITAM – KETAN
Selain beras putih (whte rice) yang banyak di pasar, juga ada beras lain, seperti:
Beras Merah: warna merahnya disebabkan aleuronnya (lapisan terluar beras) yang mengandung gen untuk memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Di pasar, beras merah ini ada 2 bentuk yaitu yang sudah disosoh/poles dan yang belum, sehingga warna merahnya masih pekat. Beras ini kaya vitamin dan banyak digunakan untuk penderita diabetes, dan diet. Beras ini banyak dihasilkan dari Jawa Barat.
Beras Hitam: beras ini tergolong beras langka, karena kandungan aleuron dan endospermia nya tinggi sekali sehingga menghasilkan warna ungu pekat cenderung hitam. Daerah penghasil beras hitam ini ada di Jawa Tengah.
Ketan Putih: Dikenal juga beras ketan, berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin. Ketan yang beredar di pasar adalah ketan lokal, dikenal dengan nama ketan paris atau ketan Solo. Daerah penghasil ketan di Jawa adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga sebagian Jawa Timur.
Ketan Hitam: adalah versi ketan dari beras hitam.

Kesimpulan secara umum beras terbagi sbb:
  • Fisik: Panjang, sedang dan bulat.
  • Aroma: Wangi (aromatic) dan Non aromatic yang alami.
  • Warna beras: Putih, merah dan hitam.
  • Tekstur nasi: Lengket, lunak dan keras/pera
SENTRA PADI
Wilayah Jawa, saat ini masih menjadi sentra padi terbesar. Area Jawa Barat adalah daerah yang banyak menghasilkan beras IR64, Ramos, Ciherang, Pandanwangi, Sintanur dan Muncul. Sementara daerah Jawa Tengah, banyak menghasilkan beras C4 (setara dengan Ciherang), Mentikwangi, Bramu dan Rojolele serta Jawa Timur banyak menghasilkan beras Bengawan (setara dengan C4), Mentik dan Pandanwangi. Untuk luar daerah Jawa, juga terdapat jenis lokal seperti Unus, Mandi, Celebes, Kuku Balam dll. Karena hal itu pula, maka barometer harga beras didominasi beras dari Jawa.
ORGANIK & NON ORGANIK
Pengertian sederhana tentang beras organik adalah beras yang dihasilkan dari bibit, tanah, pestisida nabati/organik dan air (lingkungan) yang bebas residu/bahan kimia. Beras yang sudah disebut full organic, masih tergolong sedikit di pasar saat ini. Selain itu, juga beredar beras yang sudah mengurangi residu kimianya dimana sebagian pasar menyebut semi organic dan yang lain menyebutnya dengan beras sehat. Saat ini beras non organic yang lebih banyak beredar di pasar.
PERBEDAAN PREMIUM – MEDIUM – RASKIN
Kualitas beras menurut konsumen (secara umum) di pasar terbagi 3, yaitu
Premium: beras yang fisiknya bersih, tidak ada batu (foreign material), mengkilat (ster), sedikit broken, tidak ada menir dengan warna putih dengan kadar airmaks.14%. Market menyebut beras premium ini dengan beras poles. Dari sisi harga, tentu beras ini lebih mahal.
Medium: secara fisik, beras ini kurang bersih (sedikit kusam, ada sedikit kerikil), kadang kurang kering, tidak poles dengan broken yang lebih banyak dan terdapat campuran menirnya. Beras medium ini lebih murah disbanding beras poles/premium.
Raskin: adalah beras dengan kualitas dibawah medium dan didistribusikan oleh Bulog untuk masyarakat yang memerlukan.
IDENTITAS & MERK BERAS
Pada kenyataannya, memang banyak sekali merk beras yang beredar di pasar. Ada beras yang memang dicampur untuk mendapatkan kualitas dan rasa tertentu, misal: rasa pulen sedang. Hal ini sebenarnya adalah upaya untuk meraih segmen pemakai beras yang tidak terlalu pulen tapi juga tidak terlalu pera. Namun ada juga pemakai (konsumen) yang menyukai beras murni misal 100% C4. Ada juga pencampuran beras antara yang wanig dan non wangi dengan tujuan memberi aroma sedikit wangi yang alami. Semua ini adalah upaya untuk memuaskan kebutuhan konsumen tertentu.
Selain itu, dikenal juga beras yang beridentitas asal daerah nya. Misal Beras Solo, Beras Cianjur, Beras Solok. Dari sisi jenis, beras ini tergolong beras panjang (long grain), namun yang membedakan adalah struktur tanahnya di masing-masing daerah yang menghasilkan perbedaan rasa bahkan fisik. Beras Solo dan Cianjur dikenal market sebagai beras yang pulen (atau punel dalam bahasa Jawa Timur) dan secara fisik beras Solo sedikit lebih kecil dibanding beras Cianjur.
PENGOLAHAN MODERN
Beras Premium tidak hanya dilihat dari fisiknya. Karena secara produksi, beras ini dijaga kualitasnya sejak pemilihan gabah dengan standar yang lebih tinggi (bentuk, kadar air, warna gabah, dll). Kemudian diproses melalui mesin modern yang memungkinkan beras tetap terjaga higienisnya. Salah satu keunggulan mesin modern itu terlihat pada hasil beras yang licin nya terbentuk alami dari teknologi di mesin tersebut yang menggunakan embun air (water fog) dan metal polisher.
BERAS DI TOKO BAGUS (JENIS)
Toko Beras bagus menyediakan berbagai jenis beras dari berbagai merk, seperti:
  • Ramos Super / Ciherang / C4 / Bengawan
  • Pandanwangi
  • Rojolele
  • Beras Merah
  • Ketan
Toko Bagus bekerjasama dengan beberapa pabrikan beras modern dan kelompok tani secara langsung dalam menyediakan beras bermutu dan higienis dari berbagai merk. Konsultasikan segera kebutuhan beras Anda dengan kami dan dapatkan keuntungan2 yang pasti dari Toko Beras Bagus.
Semua keputusan tentunya ada di konsumen. Karena itu, kami senantiasa akan membantu dalam memilih produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan memuaskan Anda.